Selasa, 17 Mei 2011

MAKALAH ORGANISASI MANAJEMEN

Pengertian Kepemimpinan
            Kepemimpinan merupakan sebuah fenomena universal. Siapa pun menjalankan tugas-tugas kepemimpinan, manakala dalam tugas itu seorang pemimpin berinteraksi dengan orang lain. Bahkan dalam kapasitas pribadi pun, di dalam tubuh manusia itu ada kapasitas atau potensi pengendali, yang pada intinya memfasilitasi seseorang untuk dapat memimpin dirinya sendiri.
            Banyak batasan yang diberikan untuk kepemimpinan dan pada umumnya batasan tersebut bermuara pada arti kepemimpinan sebagai aktivitas mempengaruhi perilaku orang lain, baik secara individu maupun kelompoknya agar melakukan aktivitas dalam usaha mencapai tujuan dalam situasi tertentu.
            Koontz dan Donnell, 1989 yang dikutip oleh Silalahi (2005:184) mengungkapkan “Kepemimpinan sebagai influence, the art if process of influensing people so that they will strive willingly and anthusiastically toward the achievment of group goal”. Dari definisi tersebut dapat diidentifikasi faktor-faktor atau elemen dalam berlangsungnya proses kepemimpinan. Pertama, ada seseorang yang melakukan aktivitas mempengaruhi yang disebut pemimpin (leader). Kedua, ada seeorang atau kelompok orang yang dipengaruhi untuk melakukan aktivitas, yang disebut pengikut (follower). Ketiga, aktivitas mempenyaruhi berlangsung dalam situasi tertentu.
            Brown dalam Handayaningrat (1990:61) juga mengatakan :
            “Kepemimpinan hanyalah mempunyai arti apabila kita menempatkan (mengkhususkan) artian itu untuk maksud dan dalam situasi apakah yang dapat diharapkan dari kepemimpinannya itu. Artinya dalam suatu situasi dan dalam suatu masyarakat apakah yang dapat diharapkan dari pemimpin itu (The world make sense only when we specify to what end in what circumstances the leader will be expented to act)”.

2.1.2    Teori-teori Kepemimpinan
            Dari sejumlah literatur tentang kepemimpinan, ada sejumlah teori kepemimpinan, diantaranya :
            Teori Kepemimpinan menurut Silalahi (2005:191-198), terdiri dari :
1.      Teori Sifat
Pada mulanya orang mengakui bahwa pemimpin dilahirkan bukan dibuat. Dalam hal ini pemimpin berasal dari kelas atau keluarga yang sama dan diwarisi. Akan tetapi ketika satu dinasti yang berkuasa jatuh dan diganti oleh orang dari kelas yang berbeda, orang disadarkan, bahwa pemimpin dapat berasal dari semua tingkatan sosial, bukan karena keturunan.
2.      Teori perilaku
Meskipun ditemukan sifat-sifat yang khas yang dapat digunakan untk membedakan pemimpin yang sukses dan tidak sukses, tetapi banyak hasil riset yang bertentangan. Alasan, Pertama heterogenitas sifat-sifat unggul menambah kebingungan untuk memahaminya. Kedua, nilai tes mengenai diri pemimpin tidak selalu dapat meramalkan pemimpim yang efektif, sebab sifat-sifat itu mempengaruhi pengikut melalui beberapa gabungan. Ketiga, pemimpin yang efektif bergantung pada pola perilakku yang ditampilkan dan situasi.
Hanya dalam perilaku orientasi hubungan, setiap pimpinan menerapkan derajat yang berbeda sehingga tipologi gaya kepemimpinan dapat diklafikasi atas :


1.      Gaya Kepemimpinan Otokratik, jika orientasi tugas tinggi dan orientasi hubungan manusia rendah.
2.      Gaya Kepemimpinan Direktif, jika orientasi tugas tinggi dan orientasi hubungan manusia sedang.
3.      Gaya Kepemimpinan Konsultatif, jika orientasi tugas tinggi dan orientasi hubungan manusia cukup tinggi.
4.      Gaya Kepemimpinan Demokratik atau Partisipatif, jika orientasi tugas tinggi dan orientasi hubungan manusia tinggi.

3.      Teori Kontingensi dan Situasional
Kepemimpinan merupakan produk dari berbagai macam kegiatan, kekuatan, dan interaksi pada saat yang bersamaan. Keberhasilan kepemimpinan akan ditentukan oleh faktor-faktor antara lain : 1) Pemimpin, 2) Pengikkut dan 3) Situasi dan 4) Organisasi.

2.1.3    Otoritas Pemimpin
            Dalam organisasi, kemampuan untuk mempengaruhi, mendesak, dan memotivasi atau mendorong pengikutnya, di samping tempat, penentuan waktu, penggunaan informasi, dan efisiensi, didasarkan juga pada kekuasaan sebagai faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pengaruh. Tipologi yang dikembangkan French dan Raven dikuktip oleh Silalahi (2005:186) adalah sebagai berikut :
1.      Coercive power (kekuatan atau kekuasaan memaksa) kekuasaan yang didasarkan atas rasa takut.
2.      Reward power (kekuatan atau kekuasaan berdasarkan imbalan) atau penghargaan kekuasaan didasarkan atas harapan, menerima pujian, penghargaan atau pendapatan bagi terpenuhinya permintaan seorang pemimpin.
3.      Legitimate power (kekuasaan yang absah) kekuasaan yang diperoleh dari posisi/jabatan/kedudukan dalam hirarki keorganisasian.
4.      Export power (kekuasaan berdasarkan keahlian) kekuasaan yang didasarkan atas keterampilan khusus, keahlian, pengetahuan, tentang bidang tertentu.
5.      Referent power (kekuasaan berdasarkan daya tarik atau penunjukan) kekuasaan oleh karena memiliki ciri khas yang patut dikagumi.

            Silalahi (2005:187) menjelaskan otoritas posisi seorang pemimpin juga dapat didasarkan pada sumber kekuasaan yang dapat diidentifikasi dalam dimensi :
1.      Legal power (kekuasaan legal). Dalam dimensi ini kekuasaan didasarkan pada otoritas rasional legal yang diperoleh karena ia menduduki suatu posisi formal dalam hirarki organisasi.
2.      Personal power (kekuasaan pribadi), yaitu daya tarik dari pribadi seseorang yang dapat menimbulkan kesadaran pengikut untuk menerima, mengakui dan mengikutinya karena dirasakan baik dan benar.

Pembahasan
3.3.1    Bagaimana hakekat menjadi seorang pemimpin
Dalam kehidupan sehari – hari, baik di lingkungan keluarga, organisasi, perusahaan sampai dengan pemerintahan sering kita dengar sebutan pemimpin, kepemimpinan serta kekuasaan. Ketiga kata tersebut memang memiliki hubungan yang berkaitan satu dengan lainnya.
Beberapa ahli berpandapat tentang Pemimpin, beberapa diantaranya :
Menurut Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan, Pemimpin adalah seseorang dengan wewenang kepemimpinannya mengarahkan bawahannya untuk mengerjakan sebagian dari pekerjaannya dalam mencapai tujuan.
Sedangakn menurut Pancasila, Pemimpin harus bersikap sebagai pengasuh yang mendorong, menuntun, dan membimbing asuhannya. Dengan kata lain, beberapa asas utama dari kepemimpinan Pancasila adalah :
a. Ing Ngarsa Sung Tuladha : Pemimpin harus mampu dengan sifat dan perbuatannya menjadikan dirinya pola anutan dan ikutan bagi orang – orang yang dipimpinnya.
b. Ing Madya Mangun Karsa : Pemimpin harus mampu membangkitkan semangat berswakarsa dan berkreasi pada orang – orang yang dibimbingnya.
c. Tut Wuri Handayani : Pemimpin harus mampu mendorong orang – orang yang diasuhnya berani berjalan di depan dan sanggup bertanggung jawab.
Seorang pemimpin boleh berprestasi tinggi untuk dirinya sendiri, tetapi itu tidak memadai apabila ia tidak berhasil menumbuhkan dan mengembangkan segala yang terbaik dalam diri para bawahannya. Dari begitu banyak definisi mengenai pemimpin, dapat penulis simpulkan bahwa : Pemimpin adalah orang yang mendapat amanah serta memiliki sifat, sikap, dan gaya yang baik untuk mengurus atau mengatur orang lain.
Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang mempengaruhi dan memotivasi orang lain untuk melakukan sesuatu sesuai tujuan bersama. Kepemimpinan meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya. Sedangkan kekuasaan adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain untuk mau melakukan pap yang diinginkan pihak lainnya.”The art of influencing and directing meaninsuch away to abatain their willing obedience, confidence, respect, and loyal cooperation in order to accomplish the mission”. Kepemimpinan adalah seni untuk mempengaruhidan menggerakkan orang – orang sedemikian rupa untuk memperoleh kepatuhan, kepercayaan, respek, dan kerjasama secara royal untuk menyelesaikan tugas – Field Manual 22-100.
Kekuasaan adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain untuk mau melakukan apa yang diinginkan pihak lainnya. Ketiga kata yaitu pemimpin, kepemimpinan serta kekuasaan yang dijelaskan sebelumnya tersebut memiliki keterikatan yang tak dapat dipisahkan. Karena untuk menjadi pemimpin bukan hanya berdasarkan suka satu sama lainnya, tetapi banyak faktor. Pemimpin yang berhasil hendaknya memiliki beberapa kriteria yang tergantung pada sudut pandang atau pendekatan yang digunakan, apakah itu kepribadiannya, keterampilan, bakat, sifat – sifatnya, atau kewenangannya yang dimiliki yang mana nantinya sangat berpengaruh terhadap teori maupun gaya kepemimpinan yang akan diterapkan.
Fungsi pemimpin dalam suatu organisasi tidak dapat dibantah merupakan sesuatu fungsi yang sangat penting bagi keberadaan dan kemajuan organisasi yang bersangkutan. Pada dasarnya fungsi kepemimpinan memiliki 2 aspek yaitu :
a. Fungsi administrasi, yakni mengadakan formulasi kebijaksanakan administrasi dan menyediakan fasilitasnya.
b. Fungsi sebagai Top Mnajemen, yakni mengadakan planning, organizing, staffing, directing, commanding, controling, dsb.
3.3.2    Kepemimpinan Kepala Bagian Keuangan SETDA Kota Cimahi
Ada banyak macam gaya kepemimpinan, setiap pimpinan menerapkan derajat yang berbeda sehingga tipologi gaya kepemimpinan dapat diklafikasi atas :
1. Gaya Kepemimpinan Otokratik, jika orientasi tugas tinggi dan orientasi hubungan manusia rendah.
2. Gaya Kepemimpinan Direktif, jika orientasi tugas tinggi dan orientasi hubungan manusia sedang.
3. Gaya Kepemimpinan Konsultatif, jika orientasi tugas tinggi dan orientasi hubungan manusia cukup tinggi.
4. Gaya Kepemimpinan Demokratik atau Partisipatif, jika orientasi tugas tinggi dan orientasi hubungan manusia tinggi.
Dari hasil analisis kelompok kami dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan kepala bagian keuangan setda kota cimahi adalah :
Gaya kepemimpinan demokratik atau partisipatif. Ini dapat dilihat dari bagaimana kepala bagian keuangan setda kota cimahi dalam memimpin tidak hanya mementingkan kepentingannya pribadi melainkan selalu berkomunikasi secara 2 arah dengan para bawahannya.
Ini juga dapat dilihat dari hasil wawancara kelompok kami dengan para pegawai di bagian keuangan setda kota cimahi dimana hapir seluruh pegawai mengatakan bahwa kepemimpinan kepala bagian keuangan setda kota cimahi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar